Program Literasi
  1. Mengadakan Sosialisasi kepada guru, kepala sekolah, komite atau orang tua siswa tentang apa dan bagaimana gerakan literasi sekolah;
  2. Menawarkan dan mengajak  siswa,  guru, serta manajemen  sekolah agar  dapat  melaksanakan  kegiatan gerakan literasi sekolah yang merupakan bentuk aksi/kegiatan; 
  3. Program Membaca Setiap Hari, merupakan kegiatan yang dirancang agar setiap mata pelajaran mengalokasikan waktu minimal 15-30 menit pada jam pelajaran yang diampunya guna membiasakan  siswa untuk membaca di sekolah;
  4. One  Child  One Book di mana siswa paling sedikit memiliki 1 buku untuk   dibaca di  Sekolah, ditempatkan di reading corner, dan siswa bisa tukar-menukar buku satu sama lain.
  5. Pelatihan    Menulis,  merupakan    kegiatan    yang    dirancang    agar    setiap    siswa terlatih untuk menulis, dengan pemberian tugas untuk menulis kembali buku yang telah dibaca dalam bentuk resume buku atau resensi buku;
  6. Jadwal Wajib Kunjungan ke Perpustakaan. Jadwal berkunjung ke perpustakaan adalah program gerakan literasi yang dilaksanakan di sekolah sejak awal. Program ini bisa diimplementasikan dengan cara menyusun jadwal sedemikian rupa sehingga setiap kelas bisa mengunjungi perpustakaan bukan hanya berkunjung saja, tetapi siswa diwajibkan  untuk meminjam buku, membacanya , dan membuat resume dari buku yang dibacanya. Siswa juga diberi kesempatan untuk meminjam buku untuk dibawa pulang, karena masing-masing anak difasilitasi ID Card.. 
  7. Pemberdayaan Mading Setiap Kelas. Pemberdayaan mading di setiap kelas ini bisa dilakukan dengan cara mewajibkan siswa untuk membaca bebas ataupun mencari referensi apapun di sekitar sekolah setidaknya selama 10 menit. Setelah itu, siswa diwajibkan untuk membuat laporan, karangan ataupun resum dari apa yang dibacanya ataupun diamatinya, dan hasilnya dipajang pada mading kelas. Sebagai langkah awal, program ini bisa dilakukan setiap 2 minggu sekali.
  8. Membaca Buku Non Pelajaran Di Sela-sela Waktu Istirahat. Buku non pelajaran yang dimaksudkan di sini bisa berupa buku cerita seperti cerita rakyat, komik, ataupun buku jenis lain yang lebih mengajarkan nilai budi pekerti, kearifan lokal, nasionalisme dan lain-lain yang lebih disesuaikan pada tahap perkembangan siswa.
  9. Posterisasi Sekolah. Membuat poster-poster yang berisi ajakan, motivasi maupun kata mutiara yang ditempel atau digantung di beberapa spot di kelas atau di sekolah.
  10. Membuat Pohon Literasi di Setiap Kelas. Pohon literasi bisa dibuat oleh siswa secara mandiri. Nantinya daun-daun yang ada pada pohon literasi bisa ditulis dengan nama-nama siswa sekelas / Judul Buku yang pernah dibaca/ cita-cita siswa / karakter mulia yang harus dilakukan.
  11. Membuat Sudut Baca di kelas. Sudut baca merupakan suatu tempat khusus di bagian kelas/sekolah dimana tersedia kumpulan buku bacaan dan tempat duduk yang nyaman untuk membaca. 
  12. Membuat Papan Karya Literasi Siswa di Setiap Kelas. Papan karya literasi adalah sebuah papan untuk menempelkan hasil karya literasi siswa. Papan karya literasi ini dipajang  di setiap kelas.
  13. Membuat Dinding Motivasi di setiap kelas. Dinding motivasi adalah sebuah hiasan dinding kelas yang berisi kata-kata motivasi untuk menginspirasi siswa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Nyalanesia bekerja sama dengan ribuan guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia untuk bersama-sama membangun jembatan literasi agar setiap anak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi.

Pendidikan adalah alat untuk melawan kemiskinan dan penindasan. Ia juga jembatan lapang untuk menuju rahmat Tuhan dan kebahagiaan.

Mendidik adalah memimpin,
berkarya adalah bernyawa.

Artikel Terkait